CONTOH ESAI BEASISWA UNGGULAN UNIVERSITAS UNGGULAN SEMEN INDONESIA
Hidup Untuk Berkontribusi, Bukan Sekedar Akumulasi
Beasiswa Unggulan yang diselenggarkan oleh Universitas
Internasional Semen Indonesia adalah beasiswa penuh empat tahun bebas biaya
kuliah yang ditujukan kepada seluruh siswa/i SMA/sederajat yang memiliki
prestasi akademik dan non-akademik terbaik, namun berasal dari keluarga kurang
mampu.
Penulisan esai yang berjudul “Hidup Untuk Berkontribusi,
Bukan Sekedar Akumulasi” ini bertujuan
uuntuk melengkapi persyaratan administrasi sebagai syarat pengajuan beasiswa
unggulan UISI tahun 2019/2020. Saya mengawali esai ini dengan memperkenalkan
diri saya terlebih dahulu. Nama saya Risa Lailatul Majidah, anak kedua dari
empat bersaudara pasangan suami-istri Bapak Moh. Jaelani dan Ibu Kurun Nasroin.
Saya lahir di Tulungagung, 13 September 2000 dan sekarang saya tinggal di Desa
Gedangan RT 3/RW 1, Karangrejo, Tulungagung bersama kedua orangtua dan
adik-adik saya. Lahir dan bertempat tinggal di desa yang jauh dari hiruk pikuk
ibukota tidak lantas membuat saya menyerah dengan keadaan. Sedari sekolah
dasar, saya memiliki cita-cita yang tinggi, walau tak sedikit orang mengolok
saya “ngapain sekolah tinggi-tinggi, toh perempuan kodratnya ya di rumah”. Saya
menjadikan hal itu sebagai pacuan saya untuk terus berkembang bahkan sampai
saya bisa bersekolah di SMPN 3 Peterongan, Pondok Pesantren Darul Ulum,
Jombang, lalu melanjutkan ke MAN 2 Kota Malang bahkan menyelami banyak
organisasi, bertemu dan berbagi pengalaman dengan orang-orang baru. Bahkan saya
harus bisa mengkondisikan akademik saya tetap baik, walaupun saya harus
bertanggung jawab dengan 3 organisasi dan berbagai kegiatan pengembangan diri
yang diadakan sekolah. Beruntung bagi saya, walaupun bukan terlahir dari
keluarga kaya atau akademisi, orangtua saya selalu mendukung dan menjunjung
tinggi ilmu. Ibu saya pernah berkata kepada saya “Bapak dan ibu bukan sarjana,
tapi kami ingin anak-anak kami setidaknya harus berpendidikan”. Saya tidak
pernah menyesal memiliki kelurga yang sederhana, karena orangtua saya selalu
mengajarkan saya arti perjuangan untuk mendapatkan impian saya.
Saya berharap saya bisa mendapatkan beasiswa unggulan dan
lolos di Universitas Internasional Semen Indonesia pada jurusan Akuntansi.
Ketika saya duduk di bangku SD sampai SMP, saya menyukai pelajaran matematika,
beberapa kali juga saya mengikuti olimpiade MIPA. Saat saya duduk di bangku SMA
jurusan IPS, saya menyukai pula ekonomi akuntansi, bagi saya pelajran itu cukup
menyenangkan. Saya merasa nyama ketika bergelut dengan macam-macam jurnal yang
dipelajari pada akuntansi, sesuai minat (passion) dan kemampuan (ability).
Jurusan akuntansi juga sesuai dengan cita-cita saya yakni menjadi ahli analisa
finansial untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu,
mengetahui hubungan diantara suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain serta
memprediksi potensi yang mungkin akan dilakukan perusahaan di masa yang akan
datang. Kelanjutannya, saya ingin menjadi ahli analisa finansial yang beretika,
berdedikasi dan berkredibilitas baik. Melihat era yang semakin maju dan
Indonesia yang mendekati pasar global, saya yakin bahwa Indonesia membutuhkan
ahli analisa finansial. Mulai tahun 2015, Indonesia mengalami kemajuan pesat
karena naiknya jumlah kelas menengah bahkan memiliki lebih dari 500 reksadana
dan lebih dari 500 emiten, namun yang mengkhwatirkan OJK merilis 262 investasi
diduga bermasalah. Profesi saya dapat membantu masyarakat untuk mengelola
keuangannya saat ini dan di masa depan.
Beasiswa ini snaga tberarti bagi saya. Saya mengerti
dengan keadaan orangua berinisiatif untuk meringankan beban orangtua saya dalam
membiayai anak-anaknya. Karena yang menjadi tanggung jawab bukan hanya saya,
namun kedua adik saya pula. Adik-adik saya juga harus memiliki masa depan yang
cerah yang dapat diraih dengan pendidikan. Bahkan saya sudah browsing tentang
beasiswa-beasiswa sejak kelas 10 dan merencanakan pendidikan saya agar tidak
membebani orangtua saya. Adanya beasiswa bukan hanya meringankan beban orangtua
saya, namun penambah motivasi untuk semangat dalam menimba ilmu sekaligus
memberikan kontribusi sesuai kemampuan saya.
Kelak jika saya sukses, saya juga ingin berwiraswasta dan
membuka lapangan pekerjaan sendiri. Karena kita tau sendiri masalah terbesar di
negeri tercinta kita yakni pengangguran yang semakin hari semakin banyak serta
membuat program beasiswa bagi anak-anak kurang mampu agar menjadi insan yang
berpendidikan. Karena menurut saya, pendidikan adalah investasi yang paling
menguntungkan bagi banyak pihak. Saya pun yakin dengan pendidikan, semuanya
dapat lebih baik, maju dan terkendali. Karena dalam agama saya pun dijelaskan,
sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain
Hidup
untuk berkontribusi, bukan sekedar akumulasi, itulah motto saya. Bagi saya
hidup ini bukan masalah akumulasi, memperhitungkan banyak hal, namun yang
terpenting adalah kontribusi yang sudah kita berikan pada lingkungan, keluarga,
sekolah bahkan pada negeri ini. Dan saya yakin dengan memilih pendidikan yang
terbaik, saya dapat memberikan kontribusi yang besar pada impian saya, sebagai
tanjakan saya meraih impian yang harus saya kejar.
Comments
Post a Comment